Ke empat orang massa pendukung Paslon SMART itu diseret keluar dari area gedung Debat Publik yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gunungsitoli di STT Sunderman Jalan Pelita, Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli.
Insiden terjadi di saat Debat Publik sedang berlangsung. Dimana empat orang massa pendukung Paslon Sowa'a-Marthinus mendatangi pintu masuk sisi sebelah kiri gedung STT Sunderman tempat pendukung Paslon Karya-Yunius berkumpul.
Setelah mendatangi, empat orang massa pendukung Paslon Sowa'a-Marthinus terdengar meneriaki massa pendukung Paslon Karya-Yunius dengan kata-kata tidak wajar. Mendengar teriakan, massa pendukung Karya-Yunius membalasnya.
Sempat terjadi aksi dorong-mendorong sesama massa pendukung Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunungsitoli tersebut. Bukan tanpa sebab, kerusuhan dipicu sikap arogan empat orang massa pendukung Paslon Sowa'a-Marthinus.
Melihat kondisi itu, polisi yang berjaga langsung menyeret empat orang massa pendukung Paslon Sowa'a-Marthinus yang memancing kerusuhan keluar dari area pintu masuk sisi sebelah kiri gedung STT Sunderman.
Kepada wartawan, Ronal Zebua seorang saksi mata membenarkan kerusuhan dipicu sikap arogan massa pendukung Paslon Sowa'a-Marthinus yang mendatangi tempat berkumpulnya massa pendukung Paslon Karya-Yunius.
"Mereka datang dan meneriaki massa pendukung Karya-Yunius dengan kata-kata tidak wajar. Untung ada polisi mengamankan situasi, jika tidak bisa terjadi perkelahian," ucap Ronal.
Sebagai informasi, sebelumnya KPU Kota Gunungsitoli telah membatasi jumlah massa pendukung yang dapat menghadiri Debat Publik sebanyak 50 orang. Bahkan, KPU Kota Gunungsitoli juga membagi dua area tempat berkumpulnya massa pendukung.
Dimana, area pintu masuk sisi sebelah kanan gedung STT Sunderman sebagai tempat massa pendukung Paslon Sowa'a-Marthinus sedangkan area pintu masuk sisi sebelah kiri massa pendukung Paslon Karya-Yunius. (Red/Dam)
