dailysatu.id - Teddy Tobing, seorang warga Dairi, berhasil memanfaatkan pekarangan rumahnya dengan menanam komoditi bawang merah 'bawang batu ijo varietas ungu' dan mendapat respons positif dari Penjabat (Pj) Bupati Dairi Surung Charles Lamhot Bantjin.
Apresiasi ini disampaikan Surung Charles saat hadir dalam kegiatan panen perdana Teddy Tobing dilahan miliknya di Jalan Pandu, Kelurahan Batang Beruh, Sidikalang, Kamis (11/7/2024).
"Apa yang dilakukan Bapak Teddy patut dicontoh petani lainnya. Ini sangat cocok dengan masyarakat Kabupaten Dairi guna memanfaatkan lahan dan mengendalikan inflasi. Kita berharap semua lahan pekarangan masyarakat dapat dimanfaatkan, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan kita sendiri," kata Surung Charles didampingi Kadis Pertanian, Robot Simanullang.
Dijelaskan Surung Charles, pengembangan sistem produksi ramah lingkungan mengadopsi pola training for trainer dimana kelompok tani yang telah mendapat edukasi menjadi agen pemasyarakatan produksi ramah lingkungan seperti yang dilakukan Teddy Tobing.
"Pertanian ini rumusnya adalah sesuatu yang tepat waktu , tepat sasaran, dan tepat takaran pupuk. Masalah penjiwaan, kalau sudah dari hati, menanam apapun maka akan menghasilkan yang baik. Bapak Tobing juga dari 10 kilogram bibit bawang batu hijau bisa menghasilkan 100 kilogram dengan luas lahan yang sangat terbatas," ucap Surung Charles.
Menurut Surung Charles, tantangan lain dalam pengembangan hortikultura di masa yang mendatang adalah pengembangan yang berorientasi lingkungan. Penggunaan input pupuk kimia perlu diimbangi dengan pengembangan sistem produksi ramah lingkungan. Petani perlu mendapat pendampingan penerapan sistem produksi ramah lingkungan terutama dalam menghasilkan bahan organik secara swadaya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Robot Manullang. Menurutnya, metode pertanian yang dilakukan Teddy Tobing sangat menarik karena menggunakan 100% pupuk organik, mengingat pupuk organik ini sangat bagus dan sehat untuk tanaman.
"Namun yang menjadi tantangan petani adalah ketika secara konvensional sudah menggunakan pupuk kimia maka ada konversi selama tiga tahun. Tiga tahun akan menurun produksinya, namun jangan takut ditahun ketiga prodiksi akan normal. Dan kita harus menjaga unsur hara dan pH tanah karena rekomendasi Menteri Pertanian bahwa Dairi itu sudah melebihi ambang batas penggunaan pupuk. Serta upaya pendampingan akan terus kita upayakan," katanya.
Robot juga menyampaikan bahwa metode pertanian yang dilakukan Teddy Tobing juga telah berkontribusi dalam pengendalian inflasi.
"Maka kita mendorong agar pekarangan rumah tangga menanam paling tidak kedua komoditi ini. Kami mengajak agar seluruh kelompok tani aktif dan menjaga ketahanan pangan dan kendalikan inflasi yang saat ini secara khusus Kabupaten Dairi masih stabil," kata Robot menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Teddy Tobing memberikan tips pertanian yang telah dikembangkan untuk dapat ditiru petanil lainnya.
Disampaikannya, petani dapat menghasilkan hasil panen yang baik apabila melakukan pemupukan tepat waktu, tepat dosis, serta senantiasa belajar dan berinovasi.
"Pastikan pH tanah cocok dengan tanaman yang akan ditanam serta perhatikan pemberian pupuk yang tepat waktu dan tepat dosis. Namun kadang yang menjadi kendala adalah harga pupuk yang mahal. Maka dari itu kami petani di Kelurahan Bintang Hulu ini berupaya untuk memanfaatkan pupuk organik walaupun harus dengan ekstra kerja keras. Sehingga komoditi itu dapat berhasil dengan cost yang rendah," kata Teddy.(Hartono)