dailysatu.id - Puluhan massa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Penegakan Hukum Kepulauan Nias melakukan demontrasi di Kejaksaan Negeri (Kejari) Gunungsitoli, Rabu (19/6/2024).
Dengan membawa sepanduk bertuliskan Tangkap dan Adili Bupati Nias Utara, massa menyampaikan orasinya di depan kantor Kejari Gunungsitoli. Aksi tersebut mendapat pengawalan personil Kepolisian Polres Nias.
Pantauan wartawan, aksi puluhan massa pendemo disambut Kasi Intel Sulaiman Harahap, SH bersama Kasi Datun Putra Zebua, SH Kejari Gunungsitoli.
Dihadapan kedua petinggi Kejari Gunungsitoli itu, massa mendesak penyidik menangkap dan mengadili Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu terkait kasus dugaan korupsi dana pinjaman Pemerintah Kabupaten Nias Utara ke PT. Bank Sumut sebesar Rp.75.000.000.000 pada Tahun 2022 silam.
"Segera tangkap dan adili Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu berdasarkan surat laporan resmi Komcap LSM LP-KPK Kepulauan Nias bernomor 23/LP-KPK/Kep.Nias/IV/2024 yang disampaikan beberapa waktu lalu", teriak Jernih Zega salah satu pendemo.
Selain mendesak tangkap Amizaro Waruwu yang juga akrab disapa Mr. Long, massa turut meminta Kejari Gunungsitoli memeriksa Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara yang terjerat dalam pusaran dugaan penyalahgunaan wewenang serta dugaan kasus korupsi.
"Kami percaya, penegakan hukum di Negeri ini belum mati rasa. Kami minta Kejari Gunungsitoli segera menindaklanjuti desakan kami, tetapi jika tidak kami akan datang kembali dengan membawa massa lebih banyak", ancam Jernih.
Menanggapi desakan massa, Kasi Intel Kejari Gunungsitoli Sulaiman Harahap berjanji menyampaikan tuntutan pendemo kepada Kepala Kejaksaan Negeri Gunungsitoli Parada Situmorang SH, MH.
"Mohon maaf, pak Kajari tidak bisa hadir karena sedang berada di luar daerah. Namun setelah kembali nanti, saya akan menyampaikan tuntutan teman-teman kepada beliau", kata Sulaiman.
Setelah meneriakan orasinya, puluhan massa pendemo membubarkan diri dengan tertib.
Sementara itu, hingga kini Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu belum memberikan komentar apapun meski sudah dihubungi wartawan melalui via chat Whatsapp. (Red)